Advertisement

Putra Mantan Wakil Presiden RI Soedarmono Dirikan Sanggar Tari di Bantul

David Kurniawan
Senin, 27 Agustus 2018 - 09:37 WIB
Nina Atmasari
 Putra Mantan Wakil Presiden RI Soedarmono Dirikan Sanggar Tari di Bantul Ketua Umum GCTA Tantyo Soedarmono saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Sanggar Tari Wirosobo di Dusun Soboman, Ngestiharjo, Kasihan. Sabtu (25/8/2018). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Ketua Umum Gerakan Cinta Tanah Air (GCTA) Tantyo Soedarmono meresmikan Sanggar Tari Wirosobo di Dusun Soboman, Ngestiharjo, Kasihan, Sabtu (25/8/2018). Diharapkan sanggar dengan sanggar ini dapat menggugah minat generasi muda untuk berpartisipasi sehingga keberadaan kesenian tradisional tetap lestari.

Menurut dia, keberadaan sanggar tari ini memiliki banyak manfaat karena sebagai upaya mengangkat budaya lokal di masyarakat. “Tidak hanya di DIY, gerakan sama kami lakukan seperti di Aceh, Sumatera Barat, Bali dan wilayah lain di Indonesia,” kata Tantyo kepada Harianjogja.com, Sabtu malam.

Advertisement

Dia pun berharap dengan sanggar tari ini dapat menggugah semangat generasi muda untuk mencintai seni tradisi yang dimiliki. “Jangan sampai budaya asing yang berkembang karena budaya sendiri memiliki nilai yang tidak kalah sehingga harus terus dilestarikan. Jadi, diharapkan dengan mencintai budaya lokal juga menggugah semangat nasionalisme untuk cinta tanah air dan bangsa,” kata putra mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Soedarmono ini.

Lebih jauh dikatakan Tantyo, aksi yang dilakukan GCTA sebagai gerakan amal bersama yang dilaksanakan secara bersama-sama. Ia pun menegaskan, gerakan ini tidak berafiliasi dengan partai politik manapun dan murni untuk tujuan sosial. salah satunya untuk membangun kembali jiwa kebangsaan Indonesia, rasa cinta kepada bangsa, Negara, cinta tanah air dan saudara sebangsa denga tulus. “Dasar yang kita gunakan untuk gerakan adalah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda hingga UUD 1945,” katanya.

Dalam melaksanakan kegiatan ini, GCTA tidak meminta sumbangan karena dilakukan dengan swadana. Makna penting dalam kegiatan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dari berbagai kalangan masyarakat yang tidak memandang suku ras agama maupun kedudukan sosial.

“Semua dapat ikut berpartisipasi karena sifat kegiatan santai, sederhana, kekeluargaan, merakyat bermanfaat. Selain itu, dalam pengambilan keputusan sangat mengedepankan musyawarah mufakat,” ungkap Tantyo.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua GCTA DIY, Amik Surahman. Menurut dia, peresmian sanggar seni berlangsung meriah karena juga dibarengi dengan pentas seni dari masyarakat setempat. “Semua berjalan dengan lancar dan acara juga berlangsung meriah karena warga antusias mengikuti dari awal hingga akhir acara,” katanya.

Ketua RT 07, Dusun Soboman, Putut Rohmani mengatakan, peresmian Sanggar Tari Wirosobo dilaksanaan bersamaan dengan peringatan HUT RI ke-73. Sanggar tari ini diresmikan sebagai wadah untuk berlatih seni tari tradisional Jawa seperti Gambyong, Gambir Anom dan tari klasik tradisional lainnya.

“Untuk pelatihan kami fokuskan untuk tari klasik. Hingga saat ini, anggota sanggar tari ada 20 anak yang merupakan siswa di tingkat SD hingga SMP,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Dipanggil Teman oleh Bocah Berusia 2 Tahun, Beyonce Kirim Bunga Cantik Ini

Hiburan
| Kamis, 25 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement