Advertisement

Baru Diluncurkan, Film tentang Ahok Malah Dikritik Keluarga

Newswire
Selasa, 06 November 2018 - 18:05 WIB
Bhekti Suryani
Baru Diluncurkan, Film tentang Ahok Malah Dikritik Keluarga Poster film Ahok. - Suara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Baru diluncurkan, film A Man Called Ahok justru menuai kritik dari keluarga mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok sendiri.

Film berjudul A Man Called Ahok siap tauang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada Kamis (8/11/2018) pekan ini.

Advertisement

Pemutaran perdana film layar perak yang menceritakan kisah keluarga mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus narapidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama tersebut digelar di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018) malam.

Namun, baru beberapa jam setelah film itu tayang, adik kandung Ahok yang juga kuasa hukumnya, Fifi Lety Tjahaja Purnama, malah melayangkan kritik keras terhadap film A Man Called Ahok.

Dia mempersoalkan penggambaran ayahnya yang bernama Kim Nam [Tauke] tak sesuai dengan karakter aslinya.

Kritiknya tersebut diutarakan Fifi melalui akun Instagram miliknya, @fifiletytjahajapurnama, Senin malam.

"Kukembalikan semua kecewa dan sedih padaMu. Oh papaku, seandainya masih hidup pasti marah sekali dengan mereka yang merusak image dan gambaran dirimu. Tidak pantas mereka menpertontonkan hidupmu dengan cara seperti ini,” tulisnya.

”Tetapi aku percaya dan aku berdoa malam ini, Mazmur 37, terjadi pada mereka yang telah menyakitimu. Bunga ini tanda kematian hati nurani, tanda dukacita yang dalam. Tuhan kaulah pembela papaku.”

Hingga Selasa (6/11/2018) siang, unggahan kritik Fifi disukai oleh 2.501 orang, termasuk salah satunya mantan rekan Ahok di Balai Kota, Djarot Saiful Hidayat. Bukan cuma tombol "likes", kolom komentar Fifi Lety juga dihujani komentar oleh warganet.

Film A Man Called Ahok, siap ditayangkan di bioskop, setelah teasernya diluncurkan di Metropole XXI, Pegangsaan, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).

Sinema ini diangkat dari buku A Man Called Ahok karya Rudi Valinka. Film tersebut terfokus pada sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang pernah menjadi Bupati Belitung Timur, anggota DPR RI, dan Gubernur DKI Jakarta.

"Saya melihat Basuki Tjahaja Purnama sebagai sosok fenomenal, yang dicintai banyak orang dan dibenci oleh lebih banyak lagi. Bagi mereka yang mengetahui hal ini, mereka hidup di dalam bagian sejarah yang tercatat oleh seseorang yang bernama Ahok," ucap Putrama Tuta, pembuat film tersebut, beberapa waktu lalu.

Tuta menuturkan, film tersebut bakal mengisahkan kehidupan Ahok semasa kecil di Gantong, Beltim, sekitar tahun 1976. Plot film itu berlanjut dan terhenti pada perjalanan Ahok sebagai bupati di kampung halamannya pada 2005.

“lni adalah sebuah cerita bagaimana sebuah karakter dapat terbentuk, apa yang membuat seorang Ahok menjadi sosok yang kita kenal saat ini. Karena itu, saya memilih bagian terpenting dari kehidupan manusia. Keluarga," ucap Tuta melanjutkan.

Karena itu pula, Tuta memastikan unsur politik beserta konflik-konflik di dalamnya yang melibatkan Ahok, tidak menjadi tema utama dalam film tersebut.

"Film ini tidak ada wacana apalagi konflik politik. Saya murni bercerita tentang keluarga dan apa yang membuat Ahok menjadi sosok yang dikenal publik seperti saat ini," ucap Tuta.

"Didikan seorang ayah ketika membesarkan anak-anaknya memiliki pengaruh besar pada diri seseorang pada saat dewasa. Selalu ingin membantu masyarakat sekitarnya sehingga memberi dampak sosial positif menjadi bagian darl cinta manusia kepada Tanah Air mereka," sambungnya.

Film yang diproduseri oleh Emir Hakim, Reza Hidayat dan Ilya Sigma dan diproduksi oleh The United Team Of Art (Tuta) itu akan tayang di bioskop sekitar bulan November 2018.

Sosok Ahok muda diperankan Eric Febrian, sedangkan Ahok dewasa dilakoni Daniel Mananta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Rela, Ungkapan Some Island tentang Kelam, Ikhlas dan Perpisahan

Hiburan
| Jum'at, 29 Maret 2024, 09:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement