Advertisement

Perkenalkan Anggita Cilest, Pramugari yang Suka Keleleran di Nol Km Jogja

Nugroho Nurcahyo
Sabtu, 07 April 2018 - 21:25 WIB
Nugroho Nurcahyo
Perkenalkan Anggita Cilest, Pramugari yang Suka Keleleran di Nol Km Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tak ada yang lebih ditunggu-tunggu Anggita selain mendapat jatah terbang ke Jogja. Bahkan sekalipun kudu merasakan holding (berputar-putar di langit) hingga berpuluh-puluh menit di aerodome Bandara Adisutjipto.

Bukan tanpa alasan perempuan bernama lengkap Anggita Citra Lestari Sigalingging ini begitu kesengsem kepada Kota Pelajar. Selain menyisakan banyak kenangan semasa kuliah, beberapa kulinernya bisa bikin pramugari Batik Air ini meneteskan air liur saat membayangkannya.

Advertisement

“Kuliner Jogja favoritku itu ayam geprek Bu Made dan lotek Colombo,” ujar wanita kelahiran Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatra Utara, 24 tahun lalu ini kepada Harianjogja.com, beberapa waktu lalu.

Saking doyannya, begitu mendapat jatah penerbangan tujuan Jogja, ia bakal memesan terlebih dulu kuliner yang diinginkan kepada kru yang ada di Jogja. “Walaupun cuma sebentar, tetaplah bisa makan ayam kremes, karena udah pesan sebelum flight ke Jogja,” kata lulusan fakultas hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) 2016 ini.

Selain kuliner, Anggita juga kesengsem dengan suasana Kota Jogja terutama di malam hari. Sewaktu masih kuliah, ia demen nongkrong bersama kawannya di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja. Ia bisa betah semalaman bercengkerama dan curhat dengan kawannya di kawasan itu.

“Aku pernah berdua sama temanku di situ [Km Nol], sampai tidur loh...Tidur di bangku-bangku itu. Hahaha,” kata pramugari yang punya akun Instagram @anggicilest itu.

Jogja, ujar Anggita, memberi kesan dan kenangan mendalam dalam perjalanan hidupnya. Kota ini menurutnya bisa membentuk setangguh sekarang ini. Saat masih kuliah dan indekos di Mrican, anak bontot dari tiga bersaudara ini mau tak mau harus belajar mengurus diri sendiri.

“Jogja itu kota yang ngebentuk Anggita yang kuat, yang ngebentuk Anggita yang sekarang. Yang jauh lebih kuat!” kata dia.

Merantau ke Jogja untuk kuliah di UAJY pada 2011, Anggita mulanya bercita-cita menjadi advokat. Ia pengin bisa menambah daftar panjang pengacara andal dan kondang asal Sumatra Utara. Cita-citanya kemudian beralih pengin jadi petugas Lapas Anak.

“Aku suka anak-anak, dan makin suka karena penelitianku tentang pembinaan anak pengguna narkoba di Lapas Narkoba,” ujarnya.

Anggi hanya ikut dua kali ikut tes pramugari. Di Garuda, ia tak diterima gara-gara kelebihan berat badan. (Ist-Anggita C Lestari)

Selepas lulus, ia sempat enam bulan di Jakarta mengadu nasib mencari pekerjaan dengan menggembol keinginan jadi petugas Lapas Anak. Tapi cita-citanya itu langsung ia simpan di kotak pandora begitu mamanya menyarankan Anggita ikut tes pramugari.

“Mamaku memang dulunya pengin banget jadi pramugari, tapi opung lebih mengarahkan mama untuk menjadi PNS,” kata dia.

Anggi dua kali ikut tes pramugari. Pertama di Garuda Indonesia yang gagal karena kelebihan bobot empat kilogram. Tes kedua di Batik Air yang menjadi loncatan kariernya di dunia awak kabin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sleman Evaluasi Wi-Fi Gratis, Akses Merata Jadi Prioritas

Sleman
| Rabu, 16 Juli 2025, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Alasan Kesehatan, BoA Batalkan Dua Konser Solo

Hiburan
| Selasa, 15 Juli 2025, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement