Advertisement
Mengenal Lebih Dekat Jannine Weigel, Wanita Imut Pengcover Lagu Resmi Asian Games 2018

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Lagu resmi Asian Games ke-18 2018 sudah diluncurkan video klip-nya pada 30 Juni 2018 lalu di YouTube oleh channel resmi Asian Games 2018. Dari sekian lagu yang diluncurkan sebagai lagu tema resmi, Meraih Bintang yang dinyanyikan Via Vallen paling banyak ditonton.
Lagu yang nada dan liriknya mengobarkan semangat bersaing itu, ternyata juga membuat gatal artis muda Thailand Jannine Parawie Weigel untuk mengcovernya. Pemain film dan penyanyi berdarah Jerman-Thailand itu merilis video klip cover lagu Meraih Bintang hanya selang lima hari setelah lagu resmi Tema Asian Games 2018 itu diluncurkan, yakni pada 5 Juli 2018 lalu.
Advertisement
Lagu yang diciptakan Parlin Burman Siburian (Pay eks Slank) dan Rastamanis itu, dinyanyikan Jannine dalam bahasa Inggris dan Thailand. Bagian refrain tetap dinyanyikan dalam bahasa Indonesia.
Hingga Minggu (22/7/2018) pukul 21.54 WIB, video Jannine yang diberi judul Meraih Bintang (Reach for The Stars)-Lagu Tema Resmi Asian Games ke-18 itu telah ditonton 1,582 juta kali, disukai 51.000 orang dan mendapat 7.345 komentar.
Pada waktu yang sama, lagu Meraih Bintang yang dinyanyikan Via Vallen di Channel YouTube resmi Asian Games 2018, telah ditonton 13,680 juta kali, disukai 137.000 pengguna dan mendapat 27.203 komentar.
Publik tanah air barangkali masih sangat awam dengan nama Jannine Parawie Weigel. Namun yang jelas, dari nama belakangnya menandakan ia memiliki garis keturunan Eropa.
Jannine memang gadis keturunan Jerman-Thailand. Di situs resminya www.jannineweigelofficial.com, dituliskan Jannine lahir pada 30 Juli 2000 di Steinfurt, Jerman. Perempuan yang sepekan lagi baru menginjak usia 18 tahun itu, menghabiskan masa kecilnya selama sepuluh tahun di Jerman.
Ia baru pindah ke Thailand sejak 2010. Kepindahannya ke Negeri Gajah Putih, telah mempengaruhi kehidupannya dan menjadi faktor penting perjalanannya menjadi sosok yang populer.
Di Thailand, Jannine berkembang menjadi penyanyi, penulis lagu dan pemain film. Pada 2012 dia dikontrak GMM Grammy Thailand. Oleh publik Thailand, ia diberi julukan Ploychompoo yang berarti Pink Sapphire.
Pada Februari 2013 di usianya yang masih 12 tahun, ia mulai aktif mempublikasikan lagu-lagu di YouTube. Keaktifannya di media sosial berbagi video tersebut, membuat Janine menjadi penyanyi Thailand pertama yang meraih tombol Youtube Gold hanya dalam waktu dua tahun.
Saat di bawah ikatan kontrak label, Jannine sebenarnya memiliki beberapa batasan apa yang dapat ia tampilkan di saluran YouTube-nya. Tapi Jannine beruntung. Ia justru mendapatkan dukungan dari labelnya yang membiarkan merilis lagu aslinya sendiri dalam bahasa Inggris dan bahasa lainnya.
Pada April 2015 pada usia 14 tahun ia merilis singel Thailand pertamanya yang berjudul Love Mai Love. Selang kurang dari enam bulan, pada September 2015, ia merilis album bahasa Inggris pertamanya Genesis yang merupakan rilis independen tanpa label.
Pada Februari 2016 singel Thailand Away yang telah diterbitkan di bawah GMM Grammy telah membuatnya sangat terkenal di Thailand dan negara-negara tetangganya. Hit nomor satu ini juga menjadi lagu pertamanya yang ditonton lebih dari 100 juta kali di YouTube.
Pada Mei 2016, singlenya yang dinyanyikan dalam bahasa Inggris, Finish Line dirilis dari jalur indie tanpa label. Pada September tahun yang sama, ia kembali merilis singlenya dalam bahasa Thailand Because of you di bawah label MBO GMM Grammy. Produktivitas Jannine dalam bermusik memang tak pernah surut kendati ia sibuk bukan main. Pada Mei 2017, masih bersama label MBO GMM Grammy, singlenya dalam bahasa Thailand, I'm glad dirilis.
Berselang sebulan, ia merilis single dalam bahasa Jerman pertamanya, Zurueck zu Dir (Back to you). Kali itu, ia merilis di bawah label Universal Publishing Production Music, Berlin, Jerman. Belum puas di situ, selang sebulan, pada Juli 2017, ia merilis lagu berbahasa Inggris Deep End dan pada September ia menjadi penyanyi tamu dalam single Diamond bersama produser asal Amerika Serikat, GAWVI.
Selain semua kerja kerasnya itu, Jannine juga terlibat dalam sejumlah original sound tracks (O.S.T) untuk film-film animasi Jepang, serial TV, film layar lebar, dan sinetron di Thailand. Pengujung 2017, dia merilis single Ghostbuster, sebuah single yang merupakan karya yang ia tulis dan aransemen sendiri. Di sela-sela semua aktivitas bermusiknya itu, Jannine masih menyempatkan mengisi portofolionya di dunia modeling, menjadi brand ambassador, bermain film layar lebar maupun serial, dan sinetron.
Di dunia perfilman, Jannine juga tak mengecewakan. Film horor yang menjadi debut dunia seni perannya di layar lebar berjudul Senior (2015), berhasil menembus Festival Film Cannes. Film yang di Thailand berjudul asli Runpee itu juga ditayangkan di bioskop nasional Indonesia pada awal 2016 lalu dan mendapat sambutan positif dari para pencinta film horor.
"Saya tidak ingin menjadi seorang seniman hanya karena saya menyukainya. Saya ingin bernyanyi dan bermusik karena saya ingin punya ikatan dengan pendengar saya, saya ingin berbagi emosi saya dengan mereka, kebahagiaan saya, rasa sakit saya dan semua yang ada di antara saya. Saya ingin mereka merasa saya ada di sana untuk mereka. Saya ingin berbagi pemikiran saya dengan mereka," ujarnya dalam biografi di website resminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Nelayan Kulonprogo Pilih Bertani Ketika Jarang Melaut
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Jenis Latto-Latto, Ada yang Bisa Menyala hingga Berukuran Jumbo
- Perusahaan Ini Bikin Kostum Serigala yang Mirip Aslinya, Terjual Seharga Rp350 Juta
- Hanya Kover 10 Persen, Warganet Soroti Asuransi Indra Bekti
- Foo Fighters akan Comeback Meski Tanpa Sang Drummer
- Jadi Sorotan Warganet, Inilah Profil Aldila Jelita, Istri Indra Bekti
Advertisement
Advertisement