Advertisement

Cerita Butet Kartaredjasa tentang Serangan Jantung Saat Pentas: Saya Sudah Anfal 12 Jam Sebelumnya

Newswire
Rabu, 24 April 2019 - 12:37 WIB
Nina Atmasari
 Cerita Butet Kartaredjasa tentang Serangan Jantung Saat Pentas: Saya Sudah Anfal 12 Jam Sebelumnya Butet Kartaredjasa. - Okezone/Dimas

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-- Seniman senior, Butet Kartaredjasa terkena serangan jantung saat tampil dalam teater ‘Kanjeng Sepuh’ di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, 22 Maret 2019, Butet hingga membuat dirinya dilarikan ke Rumah Sakit Saint Carolus.

Kini, setelah hampir 1 bulan berlalu, Butet memutuskan untuk kembali aktif menjalani profesinya sebagai seorang seniman sekaligus budayawan. Pekan ini, dirinya diketahui akan tampil dalam pementasan bertajuk “Para Pensiunan 2049” hasil kerjasama Teater Gandrik dan Bakti Budaya Djarum Foundation.

Advertisement

Saat konferensi pers berlangsung, Butet sempat bercerita sedikit tentang kejadian yang menimpa dirinya beberapa waktu lalu. Diakui oleh Butet, bahwa 12 jam sebelum ia terkena serangan jantung, dokter mengatakan Butet sudah dalam kondisi anfal.

“23 Maret lalu, waktu saya main di TIM, saya terkena serangan jantung. Hasil pemeriksaan menyebutkan saya sudah anfal 12 jam sebelum pentas,” tutur Butet Kartaredjasa, di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).

Dengan guyonan khasnya, Butet menjelaskan bahwa kala itu pihak dokter mengatakan jantung kanannya sudah tersumbat 100%. Beruntung selama golden period atau masa dua jam awal serangan jantung, Butet langsung mendapatkan perawatan insentif termasum menjalani operasi pemasangan ring (cincin) di jantungnya.

“Dua jam itulah yang menyelamatkan saya, saya dioperasi, saya dipasangj 4 ring sekaligus. Tahun 2009 saya sudah pasang 1, terus tahun 2010 saya pasang lagi. Ring itulah yang menyelamatkan saya, sehingga kalian tidak perlu melayat saya,” ungkap Butet disambut gelak tawa awak media.

Untuk pementasan ‘Para Pensiunan 2049’ Butet mengaku menjalani prosesi latihan seala kadarnya dan disesuaikan dengan kondisi tubuhnya. “Saya latihan separuh tenaga saja, karena masih adaptasi dengan ‘logam-logam’ yang ada di tubuh saya,” papar Butet.

Saat ditanya apakah saat ini ia sudah mulai menjalani gaya hidup sehat, serta mengikuti anjuran dokter untuk menghindari makanan tertentu, Butet mengaku masih mengonsumsi tongseng dan teh jawa yang menjadi hidangan dan minuman favoritnya.

“Menurut pandangan saya, orang mati bukan karena minuman manis, bukan karena merokok, orang mati itu karena kehendak Allah,” pungkas Butet dengan senyuman lebar di wajahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Siap-Siap! Ini Jadwal dan Cara Ikut War Tiket Konser Sheila on 7

Hiburan
| Kamis, 18 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement