Advertisement
Anterock Menghentak Panggung TBY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGA- Hentakan musik rok klasik menggebrak panggung terbuka Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dalam gelaran Musik Malam TBY, yang mengusung tema Highlight Indo Pop-Rock Hits 80's bersama Anterock, Jumat (3/5/2019) malam.
Salah satu lagu yang dibawakan Anterock yakni Jurang Pemisah karya Yogi Suryo Prayoga. Lagu ini dimainkan Anterock berkolaborasi dengan vokalis band Jasmine Electrick, Andika Yusuf.
Advertisement
Andika Yusuf mengatakan baru pertama kali membawakan masterpiece Yogi Suryo Prayoga itu. Menurutnya, materi lagu ini cukup berat, perlu beberapa kali latihan untuk dirinya sendiri. "Makanya tadi ada yang salah-salah sedikit," katanya, Jumat malam.
Ia sangat antusias dengan bergulirnya acara Musik Malam TBY. Menurutnya, acara ini mewadahi musisi Jogja untuk unjuk gigi di depan masyarakat luas. Ia mengajak para musisi mengapresiasi event semacam ini, dengan meramaikan Musik Malam TBY yang digelar dua pekan sekali.
Adapun Anterock merupakan komunitas musik yang kerap memainkan lagu-lagu rok klasik. Pada pementasan malam itu, Anterock menggandeng sejumlah musisi dari berbagai band lokal untuk membawakan lagu pop-rok dalam negeri era 80-an.
Salah satu pendiri Anterock, Heri Macan, menceritakan kelompok ini berdiri sekitar 2010. Berawal dari studio band yang ia miliki di daerah Janturan, dengan nama yang sama, Anterock. Studio ini menjadi tempat berkumpul musisi yang sama-sama menggandrungi rok klasik. Hingga pada akhirnya mereka membentuk komunitas yang mewadahi kegemaran mereka memainkan lagu-lagu rok klasik.
Meski demikian, Heri mengatakan tidak menjalankan komunitas Anterock dengan ikatan struktural, sehingga keanggotaannya tidak pernah tercatat. Ia hanya menyebutkan kira-kira ada sekitar 20 orang anggota kelompok ini. "Keanggotaannya kultural saja, tapi biasanya tetap rutin ngumpul-ngumpul," katanya.
Anterock beberapa kali menginisiasi event, di antaranya progressive rock di XT Square, Tribute to God Bless di TBY, dan beberapa event kecil lainnya. Lantaran tidak ada ikatan struktural, keanggotaan dan formasi band Anterock sering berganti.
Heri menjelaskan Anterock sempat membuat album dengan judul Pitulungan, yang berisi tujuh lagu. Album ini bernuansa progresif spiritual. Tetapi karena personel memiliki kesibukan masing-masing, baik pekerjaan maupun band-nya sendiri, album tersebut tidak berlanjut ke ranah platform digital atau tur promosi. "Cuma selesai di album fisik saja kemarin," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Giliran Jogja! Event Seru Supermusic Superstar Intimate Session Janji Hadirkan Morfem
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Jenis Latto-Latto, Ada yang Bisa Menyala hingga Berukuran Jumbo
- Perusahaan Ini Bikin Kostum Serigala yang Mirip Aslinya, Terjual Seharga Rp350 Juta
- Hanya Kover 10 Persen, Warganet Soroti Asuransi Indra Bekti
- Foo Fighters akan Comeback Meski Tanpa Sang Drummer
- Jadi Sorotan Warganet, Inilah Profil Aldila Jelita, Istri Indra Bekti
Advertisement
Advertisement