Advertisement

Keberagaman Jadi Sumber Konflik, Teater Amarta Gelar Teater "Dualisme"

Bernadheta Dian Saraswati
Jum'at, 22 November 2019 - 12:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Keberagaman Jadi Sumber Konflik, Teater Amarta Gelar Teater Poster pertunjukan teater berjudul "Dualisme" yang dibawakan Teater Amarta pada Sabtu (23/11/2019). - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Teater Amarta akan menggelar pertunjukan berjudul "Dualisme" pada Sabtu (23/11/2019). Pertunjukan dilaksanakan di Kelas Pagi Jogja, Jln. Brigjen Katamso Prawirodirjan.

Nanik Indarti selaku panitia menyampaikan "Dualisme" bercerita tentang kehidupan Sutasoma. Saat Negeri Hastina yang dipimpin oleh Sri Mahaketu mengalami huru-hara, Sutasoma lahir dan menjadi pengantar kembalinya dunia yang indah.

Advertisement

Akan tetapi, meski memiliki perangkat menjadi raja, Sutasoma bersikeras menolaknya. Ia memutuskan melarikan diri dari istana untuk melakukan perjalanan menuju Sunyata.

Kesedihan pun menyelimuti istana. Pada sisi lain, kedamaian merekah bak bunga teratai di tempat-tempat yang ia lalui. Kelahiran-kematian, baik-buruk, salah-benar, hitam-putih, tak henti menyapa. Dualisme yang tak pernah lelah memeluk, mencabik, menggeliat dan mengikat di tengah perjalanannya.

“Diangkat dari teks Kakawin Sutasoma, metrum 1-28, Teater Amarta bermaksud mengajak seniman yang terlibat untuk meletakkan narasi Kakawin Sutasoma sebagai inspirasi menggali gerak, visual, serta musik untuk menjadikan cerita ini sebagai refleksi bersama,” kata Nanik kepada Harian Jogja, Jumat (22/11/2019).

Pada teater yang ditampilkan secara gratis ini nanti, lanjut Nanik, penonton akan melihat kelahiran dan perjalanan Sutasoma hingga mengenal si tokoh Suciloma melalui simbol- simbol gerak dan benda. “Nantinya simbol gerak dan benda itu seusai pertunjukan akan dipamerkan di Galeri Kelas Pagi Yogyakarta,” kata Nanik.

Ia mengatakan, teks dalam teater ini dihadirkan untuk merespon kegelisahan masing-masing personal yang membaca keberagaman Identitas agama, ras, dan budaya yang saat ini justru digunakan sebagai pemicu konflik sosial oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemda DIY Sebut Sepanjang Ruas Jalan Godean Didominasi Kerusakan

Jogja
| Selasa, 19 Maret 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

The Stories Season 4: The Last Chapter Siap Mengudara di Ramadan 2024

Hiburan
| Selasa, 19 Maret 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement