Advertisement
Pandemi Corona Bisa Memicu Depresi, Kenali Gejalanya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Corona membuat manusia harus membatasi banyak aktivitasnya, terutama saat di luar rumah. Penyebaran virus corona dalam beberapa waktu terakhir membuat sejumlah orang semakin cemas, stres, hingga tanpa sadar tengah mengalami depresi.
Hal ini karena sosialiasi menjadi terbatas dan bisa dibilang kegiatan yang menjadi bagian dari hidup sehari-hari sebelum epidemi ini seperti gym, ngopi, nonton, shopping di mall, dan lainnya menjadi terhenti.
Advertisement
Belum lagi distraksi dengan anggota keluarga bagi mereka anak kos, ditambah pula kekhawatiran tentang keadaan keuangan dan masa depan perusahaan atau usaha.
Lantas bagaimana mengenali tanda-tanda depresi pada situasi pandemi ini?
Awareness Transfiguration Facilitator dan Psychotherapist Ferry Fibriandani mengatakan ada sejumlah gejala untuk mengetahui kita sedang mengalami depresi.
Pertama, muncul rasa putus asa yang dominan di dalam diri dan apatis terhadap semua hal. Kedua, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dalam situasi normal menjadi pusat perhatian ketertarikan.
Ketiga, rasa lelah yang berlebihan. Keempat mengalami problem tidur. Rasa resah yang dominan disertai ciri-ciri fisik seperti napas yang cepat tidak beraturan, otot-otot mengencang, keringat berlebihan, dan sulit konsentrasi.
Kelima, sudah terprovokasi oleh situasi diluar diri, sensitif, marah, tersinggung. Keenam, perubahan selera makan dan berat badan. Ketujuh, perubahan selera atau keinginan seksual.
Ferry menjelaskan semua gejala gangguan di atas bersifat semu dan hanya berjalan di dalam pikiran, bersifat psikosomatik, namun tidak dapat dianggap remeh karena secara dampak memiliki kondisi ketidaknyaman setara gangguan fisiologis.
"Apabila kondisi ini berlanjut terus-menerus mengambil alih tubuh dan berdampak ke elemahnya motivasi, makin mengurung diri, mengganggu tidur, nafsu makan, dan makin mencari perhatian," jelas founder Remedi Indonesia ini dalam kuliah online beberapa waktu lalu.
Depresi akan menyia-nyiakan kemampuan terbaik untuk dapat menyelesaikan masalah dan untuk berkarya secara produktif. Ya, depresi katanya bisa berpengaruh pada kondisi fisik atau yang kerap disebut psikosomatik.
Oleh karena itu, jika mengalami gejala itu, Ferry menyarankan untuk menemui tenaga professional di bidang wellbeing yang tersertifikasi dan kompeten supaya segera tertangani, dibandingkan membiarkan diri dalam situasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Qatar Juara Grup A, Garuda Muda hanya Butuh Imbang untuk Lolos ke Fase Gugur
- Menang Setelah 43 Tahun, Ini Fakta Kemenangan Langka Indonesia atas Australia
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
Berita Pilihan
Advertisement
Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan
Advertisement
Film Korea Selatan Terbaru, Jo Jung Suk Tampil sebagai Pilot Cantik
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Jenis Latto-Latto, Ada yang Bisa Menyala hingga Berukuran Jumbo
- Perusahaan Ini Bikin Kostum Serigala yang Mirip Aslinya, Terjual Seharga Rp350 Juta
- Hanya Kover 10 Persen, Warganet Soroti Asuransi Indra Bekti
- Foo Fighters akan Comeback Meski Tanpa Sang Drummer
- Jadi Sorotan Warganet, Inilah Profil Aldila Jelita, Istri Indra Bekti
Advertisement
Advertisement