Advertisement

Promo November

Dokter Tirta Foto di Lahan Perkebunan Luas Boyolali, Katanya: Bikin Resort

Bernadheta Dian Saraswati
Minggu, 20 September 2020 - 05:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Dokter Tirta Foto di Lahan Perkebunan Luas Boyolali, Katanya: Bikin Resort Dokter Tirta Mandira Hudhi. - Ist/Akun Youtube BNPB

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI -  Aktivis kesehatan Tirta Mandira Hudi membagikan potretnya sedang kembali ke kampung halamannya di Boyolali, jawa Tengah. Dalam foto yang diunggah dalam Instagramnya, ia tengah berada di ladang perkebunan yang luas.

Melalui akun Instagram pribadinya, @dr.tirta, pria berambut cokelat itu membagikan fotonya mengenakan kemeja biru, mengangkat kedua tangan ,dan bergaya di depan kamera. Terlihat di sekelilingnya adalah lahan perkebunan yang subur, penuh tanaman dan pohon.

Advertisement

Setidaknya ada tiga foto lahan lainnya yang diduga merupakan milik mantan dokter Puskesmas Turi tersebut. Ia menunjukkan lahan perkebunan di tepi jalan dengan wilayah yang cukup luas. Terlihat dari banyaknya tumbuhan yang tumbuh di sana, lahan itu tampak subur.

Dalam keterangannya, pria kelahiran 31 Juli 1991 tersebut mengaku senang kembali ke desa untuk membangun desa. Cita-citanya untuk memiliki rumah sekaligus resort dengan sawah dan kolam di Boyolali sebelum usia 30 tahun pun bisa tercapai.

Ia menuliskan bahwa dulu ayahnya adalah seorang petani di Boyolali. Sambil bertani, dulu ayahnya berkuliah di SMEA Boyolali hingga akhirnya dr Tirta lahir. Dirinya pun mengakui sedikit banyak bisa bertani atau mencari rumput untuk ternak.

"Bapakku adalah orang boyolali, dan dulunya adalah petani," tulis dr Tirta dalam keterangannya.

Masa kecilnya dihabiskan dengan menemani ayahnya setiap akhir pekan untuk menggembala sapi dan sawah. Ia besar dalam lingkungan petani dan peternak hingga akhirnya ayahnya bekerja sebagai pegawai bank.

Dr Tirta merasa bersyukur saat ini dirinya bisa mendapatkan rejeki untuk mengolah tanah seluas ribuan meter di kawasan Sambi, Boyolali. Ia mengaku memiliki rencana dengan tanah perkebunan yang cukup luas itu.

Ia berencana untuk mengembangkan lahan tersebut sebagai area persawahan. Melibatkan para petani di kampung ayahnya, dr Tirta berharap nantinya ia bisa mendapatkan konsumsi dari tanah perkebunannya sendiri.

"Rencana saya akan mengembangkan tanah ini untuk sawah, dan melibatkan petani kampung bapak. Jadi saya bisa makan dari tanah saya sendiri," tulis dr Tirta.

Selain itu, pria yang akrab disapa Cipeng ini juga berencana ingin membangun sebuah resort serta ada satu lahan yang bisa digunakan para anak muda untuk belajar bertani. Menurutnya, anak muda harus mau belajar bertani dan menggembala sapi.

Tidak lupa, ia juga akan membangun sebuah kolam ikan yang bisa digunakan untuk memancing. Dirinya merasa senang hidup di desa karena tidak ada hujatan dan kontroversi, yang ada hanyalah gotong royong saja. Alasan-alasan itu membuatnya malas pulang ke Jakarta.

Sejak diunggah pada Sabtu (19/9/2020), kumpulan foto dr Tirta dan beberapa penampakan lahan perkebunan miliknya sudah disukai lebih dari 5.000 pengguna Instagram. Ada juga ratusan tanggapan dari warganet di kolom komentar.

"Smea angkatan tahun piro dok menowo sak angkatan karo ibuku (SMEA angkatan tahun berapa dok barangkali satu angkatan dengan ibuku-red)," tulis akun @luckysatr_.

"Dok, tutorial ngarit (cari rumput-red) dong dok," komentar akun @daniel.adiprasetyo.

"Wah wong boyolali, ngangon sapi sekalian (Wah orang boyolali, menggembala sapi sekalian-red), disana dijuluki kota susu," tanggapan akun @noltujuh_07.

Sementara akun @arshy_tan menyampaikan, "Semangat dok, semoga hasil panenannya tidak dimakan hama sama tikus."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com, Instagram

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dalam Sehari 3.000 APK Dicopot di Gunungkidul

Gunungkidul
| Senin, 25 November 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Yura Yunita Umumkan Bakal Menggelar Konser Tunggal Februari 2025

Hiburan
| Minggu, 24 November 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement