Advertisement

Sukses Digelar di Jogja, Pagelaran Sabang Merauke Digelar di Jakarta

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 04 Juni 2022 - 13:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Sukses Digelar di Jogja, Pagelaran Sabang Merauke Digelar di Jakarta Pertunjukan Pagelaran Sabang-Merauke: Premier With Live Performance di Djakarta Theater, Sarinah, Jumat (3/6/2022) - ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Sukses menggelar pertunjukan di Candi Prambanan, PT iForte Solusi Infotek (iForte) kembali menggelar Pagelaran Sabang-Merauke: Premier With Live Performance di Djakarta Theater, Sarinah. Kegiatan merajut kebhinnekaan Indonesia tersebut digelar Jumat hingga Minggu (3-5/6/2022) dengan melibatkan ratusan seniman dan penyanyi terkenal di Tanah Air.

CEO dan President Director PT iForte Solusi Infotek Aming Santoso menuturkan pertunjukan ini merupakan wujud nyata dari rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap warisan budaya leluhur.

Advertisement

"Indonesia adalah negara yang kaya akan seni, lagu daerah, alat musik tradisional, dan tari-tarian. Keberagaman ini merupakan ciri khas bangsa yang patut dilestarikan agar dapat menjadi pengikat bagi seluruh elemen bangsa untuk tetap memegang teguh jiwa nasionalisme," tutur Aming, Sabtu (4/6/2022).

Pagelaran Sabang-Merauke telah sukses dipentaskan secara live performance di pelataran Candi Prambanan pada akhir Maret lalu. Pagelaran yang membawakan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional ini melibatkan lima penyanyi nasional, 46 musisi tradisional dan modern serta 135 penari yang telah berpengalaman baik di Tanah Air dan kancah internasional.

Baca juga: Lintas Seni Rupa yang Mengisi Ruang dan Waktu

Nama-nama besar di panggung seni pertunjukan turut ambil bagian dalam pementasan ini. Untuk urusan visual, Sandhidea Cahyo Narpati, Pulung Jati, Dian Bokir dan Rizky Dafin berkolaborasi di lini koreografi. Sementara di bagian suara, Kikan Namara eks vokalis Cokelat didapuk sebagai music director yang juga menjadi lead vocal bersama Mirabeth Sonia (Finalis Indonesian Idol X), Christine Tambunan, Taufan Purbo dan Alsant Nababan.

Nuansa etnik kedaerahan juga terasa kental di pagelaran ini berkat Kidung & team di bagian penata musik tradisional serta dukungan dari Ava & Team Orchestra. Harmonisasi para pengisi acara ini disimpul dengan manis oleh sutradara Rusmedi Agus.

Vice President Marketing & Sales PT iForte Solusi Infotek Silvi Liswanda berharap melalui premiere with live performance tersebut, pihaknya ingin menyebarkan semangat dan cinta budaya tanah air, terutama generasi muda sebagai harapan penerus bangsa lebih mencintai dan bangga akan kekayaan budaya Indonesia.

"Masyarakat tidak hanya menyaksikan pemutaran video Pagelaran Sabang-Merauke semata, namun juga dapat menyaksikan aksi live performance yang dibawakan oleh para penari dan pengisi acara yang sebelumnya tampil di Candi Prambanan. Pengunjung juga diajak semakin menyelami keindahan khazanah budaya Indonesia melalui aksi cultural fair di luar ruang pertunjukan," papar Silvi.

Kikan Namara, yang ambil bagian dalam kegiatan ini mengatakan pagelaran tersebut membuatnya melakukan eksplorasi lebih dalam tentang kekayaan budaya Indonesia khususnya di bidang musik dan tari. Wanita yang bernama asli Namara Surtikanti ini, berharap agar keberagaman budaya Tanah Air dapat menjadi alat pemersatu bangsa yang patut dibanggakan.

"Pagelaran ini membuat saya tertantang, bukan hanya sebagai musisi tapi juga sebagai warga negara Indonesia. Kenapa, karena dalam pertunjukan ini saya dituntut untuk melakukan eksplorasi musik dan budaya daerah yang belum pernah saya ketahui," ujar Kikan.

Sandhidea Cahyo Narpati yang dipercaya mengurusi bagian koreografi ini mengaku putar otak meracik beragam jenis tarian tradisional Indonesia agar tersajikan dengan baik di atas panggung. "Selama pagelaran ada 21 lagu daerah dan satu lagu nasional, alhasil saya harus membuat koreografi yang berbeda namun tetap merepresntasikan setiap daerah. Ini menjadi menarik, karena dalam durasi sekitar satu jam penonton dapat menikmati berbagai kekayaan kesenian tradisional yang ada di bumi pertiwi," kata pria pemilik tarian bertajuk ‘Liwan Gajayana’ ini.

Hal senada diutarakan oleh para seniman tradisional yang terlibat dalam kegiatan ini salah satunya Godil, musisi yang memainkan alat musik Sape, khas suku Dayak. Ia mengatakan bahwa Pagelaran Sabang-Merauke menjadi momentum yang tepat agar semakin banyak masyarakat mengenal keragaman budaya di Indonesia. "Keberagaman tradisi Indonesia sangat kompleks, karena itu Indonesia menjadi sebuah harta yang berharga bagi negara lain. Di titik inilah pentingnya kita agar semakin mengenal kekayaan bangsa agar tidak hilang," tutur Godil.

Tak hanya Godil, beberapa nama seniman tradisional lainnya juga turut terlibat dalam pagelaran ini, diantaranya Gunkmas (penari Bali) Abib Habibi (penari Dayak) dan Puri Senja (penari tradisional). *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Siap-Siap! Ini Jadwal dan Cara Ikut War Tiket Konser Sheila on 7

Hiburan
| Kamis, 18 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement