Advertisement

Kisah Mangkuk Ayam Jago, Disukai Para Kaisar China dan Harganya Selangit

Newswire
Senin, 11 Juli 2022 - 13:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kisah Mangkuk Ayam Jago, Disukai Para Kaisar China dan Harganya Selangit Mangkuk ayam jago - carousell.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Penggemar kuliner seperti mi ayam hingga bakso tentu sudah tidak asing lagi dengan mangkuk bergambar ayam jago yang biasa digunakan untuk tempat penyajian. Usut punya usut, mangkuk ayam jago ini mempunyai filosofi yang berasal dari China.

Secara historis, filosofi simbol ayam ini sudah ada sejak zaman Dinasti Ming, tepatnya di periode pemerintah Kaisar Chenghua yang berlangsung dari 1465-1487.

Advertisement

Ketika itu, Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan bergambar ayam betina serta ayam jago pada pengrajin keramik khusus.

Cawan ini dikenal sebagai Jigangbei atau cawan ayam yang terdiri dari gambar ayam jago, ayam betina, serta anak ayam yang bermakna kemakmuran.

Baca juga: Ini Deretan Kuliner Sehat nan Legendaris di Jogja

Mangkuk ayam jago sebenarnya mempunyai tiga motif desain yang berbeda. Pertama, menampilkan ayam jago berwarna merah dan hitam. Kedua, bunga peony merah. Ketiga, motif daun pisang.

Masing-masing menyimbolkan hal tertentu. Ayam jago mempunyai simbol kerja keras, jiwa petarung serta keluarga yang makmur. Sementara bunga peony sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran. Kemudian, daun pisang yang melambangkan keberuntungan serta kesuksesan.

Mangkuk ayam jago ini pun disukai oleh kaisar-kaisar China lainnya, seperti Kaisar Wanli, Kaisar Kangxi, dan Kaisar Qian Long. Bahkan mereka berani mematok harga yang mahal demi mendapatkan mangkuk tersebut.

Pada masa Dinasti Qing, mangkuk ini mulai diproduksi secara massal. Dalam perkembangannya, bagi petani di China, mangkuk ayam jago adalah lambang kerja keras guna mendapat kemakmuran.

Hal ini mengingatkan peran di mana ayam jago membangunkan petani di pagi hari untuk bekerja di ladang.

Pada awal abad ke -20, mangkuk ayam jago ini mulai merambah dunia. Hingga akhirnya, mangkuk motif tersebut semakin banyak diproduksi menggunakan teknik gambar tangan dan mesin.

Sementara itu, cawan Chenghua yang ada hanya empat di dunia pernah dilelang pada 1960, 1970, 1990, serta 2014 oleh badan lelang Sotheby’s di Hong Kong.

Berita ini sudah tayang di Okezone dengan judul "Mengulik Sejarah dan Filosofi Mangkuk Ayam Jago, Sudah Ada Sejak Dinasti Ming". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : OKezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya

Jogja
| Kamis, 28 Maret 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Film Horor Gunakan Unsur Islam dalam Judul, MUI Sebut Simbol Agama Harus di Tempat yang Pas

Hiburan
| Selasa, 26 Maret 2024, 09:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement