Komikus Bumilangit Ungkap Tips Bikin Super Hero seperti Gundala hingga Sri Asih
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dua Komikus Bumilangit memberikan sejumlah tips membuat karya rangkaian komik yang menarik. Hal itu disampaikan dalam International Comic and Sequential Arts Festival di Gedung RJ Katamsi, Kampus ISI Jogja, Selasa (20/9/2022). Bumilangit merupakan perusahaan yang memproduksi sejumlah komik digital dan serta film yaitu Gundala (2019) dan Sri Asih (2022).
Tim Kreatif Bumilangit, Fajar Sungging, mengatakan saat membuat kisah dalam komik Prahara, salah satu tantangannya adalah memikirkan cara untuk melemahkan Sri Asih dalam cerita tersebut. Mengingat dalam kisah komik, Sri Asih dikenal sangat sakti. Namun dengan cara sederhana dalam membangun karakter suatu tokoh untuk melawan kesaktian Sri Asih.
Advertisement
“Ketika saya membuat Prahara bagaimana cara melemahkan Sri Asih yang sesakti itu, karena sosok terlalu sakti, saya ingin melemahkan Sri Asih dengan seperti apa di cerita tersebut. Kemudian saya membangun karakter yang cocok,” kata putra seniman komik ternama, almarhum Wid NS ini.
Perjalanan kisah atau karakter tokoh tidak harus diceritakan satu per satu, namun bisa menceritakan dengan gimmick melalui gambar saja. Ia mencontohkan ketika membuat Prahara ingin bercerita tentang situasi yang sangat genting dengan hanya membuat gambar loket ATM berantakan dan beberapa orang tergeletak. Kisah tidak harus diceritakan dengan bertele-tele, namun cukup dengan gambar yang bisa mewakili.
BACA JUGA: Setelah 35 Tahun Tampil, Opera Broadway The Phantom of the Opera Bakal Ditutup
“Dalam membuat cerita harus fokus pada satu konsep, jangan lari kemana-mana. Perjalanannya bisa mengembangkan gimmick tidak usah rumit, untuk menjelaskan satu sifat tidak perlu rumit. Misalnya satu karakter jahat, tidak perlu ditulis sedemikian panjang, cukup menggambar dua panah misalnya seorang penjual dengan karakter jelas, serta menggambarkan wajah licik, pencopet, dua panah itu sudah cukup menggambar bahwa dia karakter jahat,” katanya.
Creative General Manager Bumilangit, Iwan Nazif, menambahkan pentingnya membaca komik tidak hanya dari dalam negeri namun juga luar negeri. Ia melakukannya dengan sejak kecil dengan melengkapi bacaan komik Eropa. Hal ini untuk memahami karakter dalam cerita komik di setiap negara. Sehingga dapat memperkaya referensi dalam membuat karya.
“Memang komikus zaman dahulu lebih hebat daripada saat ini, karena dahulu kemampuannya one man show, dia bisa membuat gambar, bikin kartun warna sampai menulis ceritanya. Kalau sekarang sangat jarang ditemui,” kata penggambar serial komik KULT terbitan Dark Horse Comics, Amerika Serikat ini.
Membangun cerita dalam suatu komik bisa dimulai dari hal sederhana yang ada di sekitar kita. Misalnya dengan membuat satu komik mahasiswa dari bangun tidur sampai berangkat ke kampus. Dari ide sederhana itu biasanya proses cerita mengalir dengan sangat menarik. “Karena kadang gambar ngawur itu konten isinya justru dianggap menarik oleh publik, itu bisa diterima banyak orang, itu bisa terjadi,” katanya.
BACA JUGA: Mencuri Raden Saleh Akan Tayang di Malaysia 22 September 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sabtu Malam, Jawal SIM Keliling di Kulonprogo di Alun-alun Wates Mulai Pukul 19.00 WIB
Advertisement
Hanya Satu Hari, Film The Last Dance Jadi Box Office di Hong Kong
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Jenis Latto-Latto, Ada yang Bisa Menyala hingga Berukuran Jumbo
- Perusahaan Ini Bikin Kostum Serigala yang Mirip Aslinya, Terjual Seharga Rp350 Juta
- Hanya Kover 10 Persen, Warganet Soroti Asuransi Indra Bekti
- Foo Fighters akan Comeback Meski Tanpa Sang Drummer
- Jadi Sorotan Warganet, Inilah Profil Aldila Jelita, Istri Indra Bekti
Advertisement
Advertisement