Advertisement

Film Balalek dan Rindu Tenggelam Masuk Festival Film Bulanan

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 27 September 2022 - 06:27 WIB
Sirojul Khafid
Film Balalek dan Rindu Tenggelam Masuk Festival Film Bulanan Balalek masuk Festival Film Bulanan lokus 2

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Film fiksi asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat, berjudul ‘Balalek’ menjadi film terpilih pertama di Festival Film Bulanan lokus 2. Film ini karya Sutradara Haris Supiandi dan diproduksi oleh Gertak Film.

Sementara film terpilih kedua diraih film bergenre drama asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yakni ‘Rindu Tenggelam’. Film ini karya Sutradara Magung Budiman dan diproduksi Kamar Senyap.

Advertisement

Kedua film terpilih mendapatkan sertifikat, suvenir, publikasi di portal nasional, dan penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf. Selain itu juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan

Salah satu kurator Festival Film Bulanan, Mohamad Ariansah, menyatakan kedua film terpilih periode September 2022 berusaha menampilkan persoalan yang identik dengan lokalitas masing-masing.

Melalui pendekatan visual yang kuat dalam menyampaikan gagasan tentang persoalan ekologi dan konflik antar generasi dalam film ‘Balalek’, serta visualisasi potret keluarga nelayan yang merindukan kehadiran sosok Bapak yang tidak pernah kembali dari melaut dalam film ‘Rindu Tenggelam’.

BACA JUGA: Dari Wonosari, The Melting Minds Bersenang-senang di Jogjarockarta

Meski demikian, pencapaian ini tentu bukan ujung dari perjuangan, melainkan langkah awal yang baik bagi para sineas daerah untuk terus berproses, meningkatkan kualitas karya, dan menjadi bagian dari pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, khususnya subsektor film.

Kurator Festival Film Bulanan yang juga penulis skenario, Damas Cendekia, menyarankan para sineas untuk mengembangkan ide cerita menjadi sesuatu yang memiliki kedalaman makna dan pesan penting yang perlu disampaikan melalui karya film.

“Misalnya, ketika teman-teman mengangkat sebuah tradisi/budaya suatu daerah. Itu bisa digali dan dikembangkan lagi narasinya, jadi tidak sekadar menunjukkan budayanya aja, tapi ada alasan atau urgensi tentang kenapa budaya itu harus dipertahankan”, tutur Damas.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengaku senang melihat semangat juang para sineas yang akhirnya membuahkan hasil. “Senang rasanya melihat mereka yang punya semangat juang dan pantang menyerah, seperti teman-teman dari komunitas Kamar Senyap”, ungkap Sandi.

Pasalnya, dari data yang diterima, film ‘Rindu Tenggelam’ sudah beberapa kali terdaftar sebagai submisi sejak bulan Februari lalu. Menurut Sandi, inilah manifestasi dari tagline Festival Film Bulanan ‘Karena Mahakarya akan selalu menemukan jalannya’.

BACA JUGA: Tiga Film Indonesia dengan Penonton Terbanyak Tahun 2022

“Saya percaya, usaha tidak akan mengkhianati hasil dan yang dilakukan teman-teman komunitas Kamar Senyap ini adalah bukti”, kata Sandi.

Dalam kesempatan ini, Sandi juga mengimbau kepada para sineas agar jangan berhenti belajar, berkreasi, dan upgrade kemampuan diri.

Lalu untuk sineas yang berada di wilayah Sabang, Aceh, Riau, Sumatera, dan Bangka Belitung, Sandi juga berpesan agar segera persiapkan diri karena pendaftaran untuk lokus 3 akan segera dibuka mulai 2 Oktober 2022. Informasi selengkapnya bisa didapatkan melalui akun media sosial dan www.festivalfilmbulanan.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Film Horor Gunakan Unsur Islam dalam Judul, MUI Sebut Simbol Agama Harus di Tempat yang Pas

Hiburan
| Selasa, 26 Maret 2024, 09:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement