Advertisement

Luncurkan Single Kedua, Paralakon Maknai Anugerah Keberagaman

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 01 September 2018 - 07:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Luncurkan Single Kedua, Paralakon Maknai Anugerah Keberagaman Paralakon - Ist/Paralakon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Paralakon sebuah wadah kolaborasi musik, audio dan visual, merilis single kedua berjudul 'SMP' (Satu Merah Putih) pada Agustus ini.

Paralakon ini bukan sebuah band namun sebuah wadah kolaborasi seni (musik, audio dan visual). Paralakon beranggotakan Duen Getso (penulis lirik dan vocalist), Ardie Boy (arranger), Jati Biru (sound engineer, drummer) dan Satatagama (cinematographer).

Advertisement

Sukses merilis single 'THR' (Tentang Hati Resah) pada Juni lalu, dalam single SMP Agustus ini Paralakon tetap mengusung tema alam, manusia dan budaya. "Keberagaman kondisi alam, karakteristik manusia dan budaya Indonesia menjadi sumber eksplorasi bagi Paralakon dalam melahirkan karya SMP," kata penulis lirik dan vocalis Paralakon Duen Getso dalam rilisnya yang diterima Harianjogja.com, Jumat (31/8/2018).

Dalam penyajian musik, visualisasi video hingga liriknya, kata Duen, single kedua ini kental dengan nuansa keberagaman Indonesia. Mulai dari rumah adat, peninggalan sejarah sebagai bentuk peradaban, kebudayaan hingga berbagai jenis alat musik.

Setidaknya ada tiga hal yang mendasari lahirnya SMP. Menurut Duen karya musik yang mengusung tema tentang Indonesia sangat sedikit, terutama dibandingkan dengan lagu bertema Nusantara yang lahir pada saat masa perjuangan. Tema yang berkembang dan sering muncul tentang Indonesia saat ini, cenderungan negatif.

Misalnya soal korupsi, kebobrokan birokrasi maupun ketimpangan sosial. Sangat jarang tema yang bisa menumbuhkan optimisme generasi muda sekarang. "Adanya momentum perayaan 73 tahun Kemerdekaan Indonesia, Paralakon ingin memberikan kado spesial bagi negeri yang kami cintai ini, sebuah kado yang tidak mahal namun berkesan positif," kata Duen.

Nuansa perjuangan yang juga divisualisasikan dalam video lirik SMP, menurut Duen tidak bisa dilepaskan dari sejarah heroik ketika masa kemerdekaan. Saat itu seluruh elemen bangsa bersatu melawan penjajah.

"Mereka rela menanggalkan ego kedaerahan demi kemerdekaan. Betapa berharganya Indonesia dengan perpaduan anugerah alam, budaya maupun karakter manusianya," kata Duen.

Paralakon berharap karya SMP bisa menciptakan resonansi positif di seantero negeri agar semangat persatuan, kebanggaan, dan optimisme akan Indonesia semakin kuat di antara berbagai komponen pelaku kebangsaan.

"Kami percaya semua sudah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa, dan manusia ini tinggal melakoninya. Kami adalah pelaku yang memainkan sebuah peran [lakon]. Karena kami berempat, kami tambahkan kata para yang berarti jamak," kata Duen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Dipanggil Teman oleh Bocah Berusia 2 Tahun, Beyonce Kirim Bunga Cantik Ini

Hiburan
| Kamis, 25 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement