Advertisement

Sang Maestro Campursari Didi Kempot Turut Berkontribusi terhadap Penanganan Pandemi Corona

Nina Atmasari
Selasa, 05 Mei 2020 - 11:57 WIB
Nina Atmasari
Sang Maestro Campursari Didi Kempot Turut Berkontribusi terhadap Penanganan Pandemi Corona Didi Kempot tampil dalam konser tunggal di The Sunan hotel, Solo, Kamis (19/9/2019) malam. - JIBI/Sunaryo Haryo Bayu

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- Dunia hiburan Tanah Air berduka. Sang maestro campursari asal Solo, Didi Kempot berpulang pada Selasa (5/5/2020).

Didi Kempot meninggal di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo pukul 07.25 WIB. Ia meninggal di tengah kondisi di seluruh dunia, termasuk di Solo, sedang menghadapi pandemi Corona.

Advertisement

Pandemi ini membuat kehidupan masyarakat di Tanah Air berubah sejak 1,5 bulan yang lalu. Hal yang paling terasa adalah pembatasan sosial yang membuat banyak warga tidak bisa melakukan aktivitas secara bebas. Kondisi ini berdampak pada kegiatan ekonomi yang banyak terhenti.

Akibatnya, banyak orang kesulitan mendapatkan penghasilan bahkan ada yang telah kehilangan pekerjaan. PHK dialami banyak pekerja di Indonesia. Banyak orang menjadi kesulitan mendapatkan penghasilan sehingga menjadi kesulitan ekonomi.

Didi Kempot salah satu seniman yang tentunya terkena dampak dari pembatasan sosial ini. Aktivitas kerumunan saat ini dilarang, tepatnya sejak akhir Maret lalu. Tentu saja, Didi Kempot yang profesinya di dunia hiburan sebagai penyanyi, tidak bisa menggelar konser.

Meski demikian, di tengah kesulitannya, sang Maestro masih tetap tergerak harinya untuk berupaya membantu warga yang kesulitan karena pandemi Corona. Penyanyi yang mendapat julukan The Godfather of Brokenheart ini pun turut memberikan perhatian pada pandemi ini.

Konser Amal

Kontribusi terhadap Pandemi Corona dilakukan dengan menggelar konser amal guna mendukung gerakan #DiRumahAja demi memutus mata rantai persebaran virus corona (Covid-19) itu digelar Sabtu (11/4/2020) malam. Melalui konser itu, terkumpul donasi hingga Rp5,3 miliar hanya dalam waktu tiga jam.

Didi Kempot digandeng Kompas Gramedia dengan tagline #SobatAmbyarPeduli. Konser Didi Kempot yang disiarkan live di Kompas TV dan saluran Youtube KompasTV tersebut terhubung dengan Kitabisa.com.

Selama dua jam pentas, mereka berhasil mengumpulkan dana Rp4 miliar untuk masyarakat terdampak Covid-19. Satu jam kemudian, total donasi menembus angka Rp5,3 miliar.

“Kita buka seluas-luasnya, karena saya yakin semua orang tertarik untuk ikut donasi dalam acara seperti ini. Seberapa pun nilainya yang penting sampeyan ikhlas akan bermanfaat bagi yang butuhkan. Terimakasih,” kata Didi di sela-sela konser.

Konser amal itu mungkin penampilan terakhir Didi Kempot membawakan lagu di depan publik. Kini, pujaan Sobat Ambyar itu sudah tenang di sisi Tuhan.

Merilis Lagu Tulung

Upaya lain yakni merilis single baru bertajuk Tulung. Didi menyebutkan, pada dasarnya lagu Tulung bercerita tentang seseorang yang terluka karena asmara. Ia meminta bantuan kepada Tuhan Sang Penguasa Alam Semesta lewat angin dan bulan agar rasa sakit bisa terobati.

"Namun di balik cerita lagu ini jika dikaitkan dengan yang terjadi saat ini, lagunya mengandung makna bahwa kata tulung memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Kita semua meminta tolong kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar segala resah dan penderitaan rakyat Indonesia bahkan dunia dari paparan virus corona segera berakhir," tutur Didi Kempot,Selasa (31/3/2020), dikutip dari galamedianews.

Konsep musik Tulung digarap Titred dan Bayu Onyonk. Seperti ciri khas Didi selama ini, untuk lagu Tulung dia kembali mengemas dengan congdut alias keroncong dangdut.

Lagu ini sarat makna yang dalam. Didi seperti menyuarakan jeritan hati seseorang yang membutuhkan pertolongan Yang Maha Kuasa.

Menurut Didi, lagu Tulung bukanlah karya anyar. Sebelumnya bersama label Nagaswara dia pernah merilis album Didi Kempot Munajat Tresno pada 2002. Lagu Tulung terdapat di album itu bersama hit Cucak Rowo. Kini, merasa lagu Tulung relevan dengan situasi dan kondisi, Didi merilis ulang sebagai single andalan.

"Semoga single yang saya tulis ini dapat menemani para penikmat musik Indonesia. Mudah-mudahan wabah corona segara berakhir, dan lagu ini dapat menghibur semua orang," ujar Didi Kempot.

Merilis Lagu Ojo Mudik

Sebelum meninggal dunia, Didi Kempot sempat meluncurkan lagu bertema Pandemi Corona (Covid-19) dengan judul Ojo Mudik.

Judul lagunya pas dengan kebijakan larangan mudik yang diterapkan pemerintah mulai 24 April 2020. Lagu ciptaan Didi Kempot Ojo Mudik tersebut diposting melalui akun Youtube resminya Didi Kempot Official Channel pada Selasa 28 April 2020 atau 4 hari setelah pemberlakuan larangan mudik.

Dalam video Ojo Lali itu, Didi Kempot tampil berkolaborasi dengan Walikota Surakarta (Solo) Hadi Rudyatmo, Dandim 0735 Surakarta Letkol Infantri Wiyata Sempana Aji, dan Kapolresta Surakarta, Kombes Andy Rifai

Rupanya, lagu Ojo Mudik itu menjadi lagu ciptaaan terakhir Didi Kempot, karena persis pada hari yang sama seminggu kemudian, pencipta dan pelantun Campur Sari itu meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah di DIY Menipis, PMI: Aktivitas Donor di Luar Belum Banyak

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Film Dua Hati Biru Ajarkan Para Aktor Belajar Mengelola Rumah Tangga

Hiburan
| Sabtu, 20 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement