Advertisement

Mencicipi Wedang Tahu, Minuman Berkhasiat Khas Semarang

Alif Nazzala R.
Kamis, 25 Maret 2021 - 18:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mencicipi Wedang Tahu, Minuman Berkhasiat Khas Semarang Andi Eko penjual Wedang Tahu di Jalan Setia Budi, Tembalang Semarang. - Bisnis/Alif Nazzala R.

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG - Saat berkunjung ke Kota Semarang, tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi minuman khas satu ini. Wedang Tahu namanya, minuman khas Kota Semarang yang melegenda.

Wedang Tahu bisa ditemui salah satunya di Jalan Setia Budi, Srondol Kulon, Banyumanik. Tepatnya kiri jalan sebelum pertigaan patung Kuda Universitas Diponegoro (Undip). Minuman tradisional itu bisa dinikmati hanya dengan merogoh kocek Rp7.000 saja.

Advertisement

Salah satu penjual Wedang Tahu Andi Eko mengatakan bahwa minuman tradisional ini berasal dari tradisi Tionghoa yang dibawa ke Semarang pada abad 19. Minuman ini sangat populer di Kota Semarang dan sering diikutkan dalam ajang pameran makanan dan minuman.

"Dari sejarahnya itu dibawa langsung oleh orang Tionghoa ke Semarang. Pertama kali ke Semarang sebelum tenar di berbagai daerah," kata Andi yang sudah berjualan menggantikan ayahnya sejak tahun 2014 saat ditemui, Kamis (25/3/2021).

Andi mengatakan, minuman tradisional Wedang Tahu ini memiliki khasiat yang bisa dirasakan oleh penikmatnya. Terutama bagi ibu hamil yang ingin keturunannya cantik atau ganteng.

"Banyak yang bilang itu, kalau ada ibu hamil ketika minum Wedang Tahu ini dipercaya nanti anaknya jadi bersih, kulitnya putih, cantik dan ganteng. Selain itu juga ada yang membuat tetap awet muda," tuturnya.

Dia mengatakan, resep Wedang Tahu ini rahasia. Tidak semua orang bisa membuat. Menurutnya, hanya orang yang diwarisi bisa menjual Wedang Tahu.

"Resepnya rahasia dan biasanya dilanjutkan oleh keluarga keturunan. Tidak bisa sembarangan orang. Saya sendiri keturunan ke 3 sejak kakek saya berjualan," jelasnya

Lebih lanjut Andi mengatakan, selama pandemi Covid 19 ini penjualan Wedang Tahu sedikit menurun. Penjualan setiap hari menurun hampir 30 persen dibanding sebelum pandemi.

"Setiap hari ini selama pandemi paling bisa terjual 50 porsi. Padahal sebelum pandemi bisa mencapai 80-100 mangkuk Wedang Tahu," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Giliran Jogja! Event Seru Supermusic Superstar Intimate Session Janji Hadirkan Morfem

Hiburan
| Jum'at, 26 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement