Advertisement

Tebaran Cinta dari Sheila On 7 Menutup Rangkaian Diplomat Success Challenge X

Media Digital
Senin, 18 November 2019 - 11:47 WIB
Nina Atmasari
Tebaran Cinta dari Sheila On 7 Menutup Rangkaian Diplomat Success Challenge X

Advertisement

Sebutan Sheila On 7 sebagai grup musik legenda penuh romansa tampaknya bukan isapan jempol semata. Penampilan Sheila On 7 dalam acara Diplomat Success Challenge (DSC) X dipenuhi muda-mudi dan pendengar dewasa. Berikut laporan Ika Yuniati.
 
Tangan kiri Gara Prayoga, 30, menggendong kuat putri pertamanya Khaylila, 3, sementara tangan kanan sibuk memegang smartphone sembari merekam penampilan grup idolanya Sheila On 7 di Hall De Tjolomadoe, Minggu (17/11) malam. Wajahnya berbinar, mulutnya terlihat ikut merapal lirik lagu Kita yang dibawakan Duta (sang vokalis) pada repertoar kedua.

Ditemani sang istri, Rizky, 29, Gara sangat menikmati deretan nomor andalan Duta cs. yang juga pernah menjadi lagu terbaik mereka saat masa pacaran. Bila Kau Tak Disampingku, dan Itu Aku adalah dua lagu favorit pasangan asli Solo ini. Mereka seperti memasuki lorong waktu beberapa tahun lalu saat belum meresmikan hubungan dalam ikatan pernikahan.

Advertisement

Keduanya yang sama-sama menyukai Sheila sejak remaja ini menonton konser penutupan Diplomat Success Challenge (DSC) X yang diadakan Wismilak Foundation malam itu. Mengenakan pakaian kasual, mereka berharap bebas berjingkrak sembari sing along bersama para Sheila Genk (sebutan penggemar Sheila On 7). “Iya memang suka sama Sheila On 7, sejak pacaran. Seneng aja dengan semua lagunya,” terang Rizky.

Kepopuleran grup musik asal Jogja yang lahir 1996 ini juga menjadi alasan Hana, 38, memboyong dua anak dan suaminya asal Pati. Hana paling ingat saat masih SMA kerap menyanyikan lagu Sephia. Tembang yang mengandung lirik tentang “kekasih gelap” tersebut mengingatkannya pada sang mantan. “Pas SMA suka banget sama Sephia. Jadi ingat mantan,” kelakarnya.

Sepanjang acara, Hana semringah sembari berjingkrak-jingkrak mengikuti Duta nyanyi. Ia beberapa kali terlihat menerobos kerumunan massa sembari menggendong anak yang masih balita. Sebagai penggemar lama, ibu muda ini hafal hampir semua lagu. Baik judul lama maupun beberapa karya baru.

Sentimentil
Sheila On 7 yang kaya akan lagu romansa malam itu membawakan sekitar sebelas judul baru dan lama. Mulai dari Dan, Seberapa Pantas, Bila Kau Tak Disampingku, dan Lapang Dada. Mereka kemudian menutup dengan lirik persahabatn Sebuah Kisah Klasik untuk Masa Depan. Tak hanya cerita soal cinta. Lagu di pengujung pentas tersebut seolah menjadi momen sentimentil dua sahabat Nia dan Dea. Mereka koor bersama sembari meromantisasi waktu terakhir bersama sebelum pisah karena urusan pekerjaan.

Duta di sela-sela pentas sempat menyindir penggemarnya yang mewek karena kelewat baper. “Wis, enggak usah nangis. Kenapa nangis. Nonton Sheila On 7 kok ndadak nangis. Engko tak terke mulih wis, tak terke nang bapakmu [nanti kuantar pulanglah. Kuantar ke bapakmu],” kata Duta disambut riuh tawa.
Namun, candaan bernada sindiran itu bukanlah kali pertama. Ingin dekat dengan penonton, Duta berulangkali mengucap salam dan mengajak penggemarnya bercengkerama. Tak lupa, ia memanggil barisan Sheila Genk berbagai daerah mulai dari Solo Pandawa Lima, Sheila Genk Klaten, Boyolali, Solo, dan masih banyak lagi.

Pentas interaktif para personel Sheila On 7 memang sukses mencairkan suasana. Tak hanya barisan penonton dewasa, ratusan remaja antusias sing along hampir di semua lagu. Tensi mereka konsisten tinggi sejak awal hingga pentas penutupan. Bahkan kerumunan massa di barisan depan merengek minta Sheila On 7 terus bernyanyi saat mereka pamit. Duta lalu menyemangati penonton untuk terus bersemangat memenangkan apa pun challenge yang tengah dihadapi. “Selamat datang di Diplomat Success Challenge [DSC]. Semoga kita semua sukses dengan challenge masing-masing. Termasuk sukses mendapatkan de’e [dia],” kelakarnya lagi.

Tak hanya Sheila On 7, grup musik asal tuan rumah Soloensis juga memeriahkan acara pada hari pertama, Sabtu (16/11).  Program Inisiator DSCX 2019, Edric Chandra, mengatakan masyarakat Soloraya maupun luar Soloraya sangat antusias menyaksikan event tersebut. Tercatat 10.982 orang melakukan register melalui aplikasi DSC X untuk bisa menyaksikan acara tersebut secara gratis. Selama event berlangsung pengunjung bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang entrepreneurship atau kewirausahaan dari para pembicara.

Bahkan salah satu personel Sheila on 7, kata Edric, juga membagikan kisah perjalanan band tersebut mulai awal berdiri hingga sukses. 
Sementara itu, The Final Day Diplomat Success Challenge (DSC) X di De Tjolomadoe, Karanganyar, memilih tujuh dari 12 finalis untuk diberikan modal usaha. Selain itu, salah satu finalis terpilih sebagai Best of the Best Diplomat Challenge, yaitu Andromeda Sindoro dari Jogja dengan ide bisnis Sweet Sundae Ice Cream. 

Ketujuh finalis yang beruntung yaitu Alfredo Dhilan Gozenda (finalis dari Batu, Jawa Timur) dengan ide bisnis apel celup. Alfredo mendapatkan modal usaha Rp197 juta. Melalui perusahaan bernama Dhilanmesindo, dia mengembangkan usaha di bidang pengolahan hasil pertanian lokal di daerahnya, yaitu apel malang. 

Finalis kedua adalah Hadid Fathul Alam dari Depok dengan ide bisnis Oke Garden. Dia mendapatkan modal usaha Rp150 juta. Oke Garden merupakan sebuah layanan untuk membuat taman lebih menarik. Usaha itu menghubungkan produk petani tanaman hias serta jasa tukang taman. 
Finalis ketiga Rocky Kurnia Chandra dari Bogor dengan ide usaha Sunkrips. Dia mendapatkan modal usaha Rp190 juta. Sunkrips merupakan perusahaan yang memiliki visi memelihara nutrisi anak dunia agar menjadi generasi penerus yang gemilang. Sunkrips menawarkan inovasi produk berbasis sayuran dengan kualitas premium. 

Finalis keempat Andromeda Sindoro dari Jogja dengan ide bisnis Sweet Sundae Ice Cream. Selain mendapatkan modal usaha Rp220 juta, dia juga ditetapkan sebagai Best of the Best dalam DSCX. Dia pun mendapat tambahan modal usaha Rp50 juta. Sweet Sundae merupakan perusahaan pembuatan es krim yang memakai bahan 100% dari petani dan peternak di lokal. 

Finalis kelima I Gede Dangin dari Jogja dengan ide bisnis Astrobike. Dia mendapatkan tambahan modal Rp230 juta. Melalui PT Astro Teknologi Internasional, dia mengembangkan usaha manufaktur yang bergerak di bidang teknologi kendaraan listrik khususnya sepeda listrik berbasis aplikasi dan web. 
Finalis keenam Athalia Mutiara Laksmi dari Bandung dengan ide bisnis Hear Me. Dia mendapatkan tambahan modal Rp250 juta. Hear Me merupakan teknologi yang memiliki visi untuk meningkatkan kesetaraan para disabilitas. Salah satu produk yang ditawarkan adalah aplikasi Hear Me yang berguna untuk memudahkan komunikasi. 

Finalis terakhir Mega Siswindarto dari Surabaya dengan ide bisnis Bron Chips. Dia mendapatkan tambahan modal Rp253 juta. Bron Chips adalah salah satu produk yang diproduksi oleh industri Mr. Froniez Brownies yang berlokasi di Surabaya yang memproduksi beraneka ragam brownies dan cake. 

Mewakili Dewan Commisioner DSC, Surjanto Yasaputera, mengatakan secara umum bangga terhadap 12 finalis yang terseleksi dari 12.000 proposal yang masuk. Dia berharap finalis yang belum mendapatkan tambahan modal, tetap bersemangat menjalankan usaha. Dia menyebutkan ada tiga komponen penilaian yang digunakan. "Pertama adalah pemahaman, piawai, dan persona. Ketiga komponen ini sudah ada pada finalis, hanya belum merata. Kami berharap setiap finalis bisa meningkatkan ala yang sudah dimiliki sekarang ini," kata dia. 

Salah satu finalis, Andromeda, mengaku senang bergabung dalam DSCX. "Kami bisa belajar, kami bisa bertukar pengalaman, dan kami berharap usaha kami ke depan bisa lebih maju," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Lokasi dan Harga Tiket Museum Dirgantara Jogja, Cek di Sini

Hiburan
| Sabtu, 20 April 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement